Wednesday, 14 February 2018

7 Fungsi Tombol ESC Pada Keyboard Komputer



BOOTMGR (boot manager) merupakan suatu file (system file) yang bertanggungjawab atas boot sistem operasi Windows, mulai dari Windows Vista, Windows 7, Windows 8, Windows 8.1, dan Windows 10, pada sistem operasi Windows sebelum Windows Vista (Windows XP dan Windows Server 2003) system file yang bertanggungajawab atas boot sistem operasi adalah ntldr (NT Loader). (Baca juga : Jenis-jenis Booting Komputer , Macam Software Spreadsheet)

Pesan Kesalahan (error message) BOOTMGR

Ada beberapa redaksi pesan saat sistem operasi Windows mengalami kesalahan (error) pada file BOOTMGR, diantaranya:

1. BOOTMGR is missing, press Ctrl Alt Del to restart

Pengguna dapat menekan tombol Ctrl + Alt + Del untuk me-restart komputer, komputer tidak akan restart kecuali Pengguna menekan ketiga tombol tersebut secara bersamaan atau menekan tombol reset pada PC (PC Desktop umumnya memiliki setidaknya dua tombol, power dan reset). (Baca Juga: Fungsi Ctrl , Fungsi Tombol Alt)

2. BOOTMGR is missing, press any key to restart

Pengguna dapat menekan tombol apapun (pada keyboard) untuk me-restart komputer atau menekan tombol reset pada PC Desktop. (Baca Juga: Fungsi Tombol F1 sampai F12 , Fungsi Tombol ESC)


3. Could’n find BOOTMGR

Sama halnya dengan kedua pesan kesalahan sebelumnya, pesan kesalahan ini berarti BOOTMGR hilang (missing) namun sistem tidak menampilkan pilihan untuk me-restart komputer, kecuali dengan menekan tombol reset pada PC Desktop.(Baca juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Error Establishing a Database Connection)

Cara mengatasi BOOTMGR Is Missing

1. Restart Komputer

Ini merupakan solusi ter-sederhana dalam mengatasi kesalahan “BOOTMGR is missing”, pada beberapa kasus sistem operasi Windows dapat startup dengan normal dari “BOOTMGR is missing” setelah restart, hal ini kemungkinan terjadi karena sistem operasi Windows gagal membaca system file BOOTMGR pada startup pertama dan setelah restart proses pembacaan system file BOOTMGR diulangi dan berhasil. (Baca juga : Komputer Sering Restart , Penyebab Laptop Mati Sendiri)

2. Periksa Perangkat yang Terhubung ke Komputer

Umumnya (walaupun tidak selalu) saat pengguna meng-install sistem operasi (apapun) atau menjalankan perangkat lunak pada saat boot (misalnya perangkat lunak disk imaging seperti norton ghost), pengguna harus merupah konfigurasi “Boot Order” pada BIOS, ada beberapa pilihan pada Boot Order diantaranya Optical Disk Drive, Floopy Disk Drive, USB Disk Drive, Hard Disk Drive, dan lain sebagainya (redaksi dan fitur tergantung dari jenis BIOS yang digunakan). (Baca Juga: Cara Mencegah Flashdisk dari Virus , Cara Mempercepat Transfer Data Flashdisk)



Oleh karena itu, jika solusi pada poin 1 tidak berhasil (dengan merestart komputer), maka melepas perangkat seperti USB Flash Drive, CD/DVD pada Optical Disk Drive, atau Disket pada Floopy Disk Drive merupakan solusi yang layak dicoba, kenapa? Karena kemungkinan komputer melakukan boot dari salah satu perangkat tersebut (misalnya USB Flash Drive) sedangkan perangkat tersebut dalam keadaan non-bootable.(Baca juga : Jenis USB , Penyebab Flashdisk Tidak Terbaca dan Cara Mengatasinya)

3. Periksa Boot Order pada BIOS

Sama halnya dengan solusi pada poin 2, kemungkinan komputer membaca perangkat selain Hard Disk Drive saat pertama load (boot), jika komputer membaca USB Flash Drive sebagai boot media maka solusinya cukup dengan mencabut USB Flash Drive dari port USB, namun hal tersebut akan cukup merepotkan jika kita harus mencabut terlebih dahulu perangkat-perangkat seperti USB Flash Drive, CD/DVD dari Optical Disk Drive, Disket dari Floppy Disk Drive dan lain sebagainya setiap kali menyalakan komputer. (Baca Juga: Cara Menghilangkan Virus Shortcut , Macam Software Editing Video)

Oleh karena itu solusi selanjutnya adalah dengan mengatur Hard Disk Drive sebagai boot media menjadi urutan pertama pada boot order di pengaturan BIOS, hal ini berarti komputer akan membaca terlebih dahulu perangkat Hard Disk Drive sebelum perangkat yang lain, hal ini merupakan pilihan terbaik karena sistem operasi Windows (bahkan sistem operasi apapun kecuali yang LiveCD atau LiveUSB seperti Puppy Linux) terpasang pada salah satu partisi Hard Disk Drive.(Baca juga : Jenis-jenis BIOS , Jenis-Jenis Harddisk)

4. Periksa Semua Kabel Data dan Kabel Power

Pada PC Desktop setiap perangkat seperti Hard Disk Drive dan Optical Disk Drive terhubung dengan dua kabel, kabel data (seperti SATA) yang menghubungkan perangkat tersebut dengan motherboard dan kabel power yang menghubungkan perangkat tersebut dengan power supply, kesalahan pada BOOTMGR dapat terjadi karena salah satu kabel tersebut terlepas, tidak terpasang sempurna, atau rusak. (Baca juga : Fungsi Kabel SATA , Ciri Harddisk Rusak)

5. Lakukan Startup Repair

Pada installation media sistem operasi Windows (dapat berupa DVD atau USB Flash Drive) terdapat fitur startup repair, fitur ini dimaksudkan untuk mengatasi sistem operasi Windows yang gagal startup salah satunya adalah masalah BOOTMGR ini. (Baca Juga: Perbedaan Windows 32 Bit dengan 64 Bit , Fungsi Control Panel)

Startup Repair akan menggantikan (replace) system file yang korup (corrupt) atau rusak (crash), namun berbeda dengan proses reinstall, data (seperti perangkat lunak yang ter-install ) dan konfigurasi pada sistem operasi Windows akan tetap seperti semula karena file yang diganti hanya system file saja. (Baca juga : Cara Mempercepat Startup Komputer)



6. Format Partisi Sistem dan Install Windows Baru (reinstall)

Pilihan ini menjadi pilihan terbaik apabila kelima pilihan diatas tidak menjadi solusi, ada beberapa kerusakan pada system file memang tidak dapat ditangani oleh fitur repair bawaan installation media sistem operasi Windows, oleh karena itu reinstall menjadi solusi terbaik apabila kerusakan pada BOOTMGR memang disebabkan oleh system file yang corrupt atau crash. (Baca Juga: Bahaya Laptop Sering diinstal Ulang , Cara Merecovery Data Yang Hilang)

Namun untuk mengambil pilihan ini Anda harus benar-benar memahami bahwa semua data pada partisi sistem (biasanya partisi C:) akan dihapus termasuk pernagkat lunak yang terinstall dan konsigurasi sistem operasi lain bahkan data pribadi Anda (jika ada) dan digantikan dengan system file yang baru. (Baca juga : Jenis-jenis Hard Disk)

7. Ganti Hard Disk Drive dan Install Windows Baru (reinstall)

Ini solusi terakhir yang Saja ajukan apabila semua solusi diatas gagal mengatasi masalah BOOTMGR is missing, penggantian Hard Disk Drive dilakukan apabila masalah diatas disebabkan oleh kerusakan fisik pada Hard Disk Drive seperti Bad Sector dan lain sebagainya. (Baca juga : Penyebab Kerusakan Hard Disk)

Untuk mengantisipasi kerusakan pada system file terutama pada file yang dibutuhkan saat boot, sistem operasi Windows mulai dari Windows 7 sudah menyediakan partisi khusus yang berlabel “System Reserved” dan tidak memiliki letter, jadi saat meng-install Windows sebaiknya partisi sistem sebelumnya dihapus lalu dibuat ulang agar partisi “System Reserved” (sekitar 100MB pada Windows 7) tercipta. (Baca Juga: Cara Mengatasi Blue Screen Windows 7 , Kelebihan dan Kekurangan Windows 10 Pro Final)

Sekian pembahasan mengenai cara mengatasi “BOOTMGR is missing” pada komputer dengan sistem operasi Windows Vista, Windows 7, Windows 8, Windows 8.1 atau Windows 10, solusi-solusi diatas juga berlaku untuk kesalahan startup dengan pesan “NTLDR is missing” pada komputer dengan sistem operasi Windows XP atau Windows Server 2003, semoga bermanfaat.

Artikel Sumber :DosenIT.com

1 comment: